Minggu, 10 April 2011

pertumbuhan

A . Pertumbuhan dan Perkembangan Makhluk Hidup
Lima tahun yang lalu tentunya kamu belum sebesar dan setinggi sekarang. Tubuhmu secara
bertahap bertambah tinggi dan besar. Setelah mencapai ukuran seperti sekarang, tubuhmu tidak akan
menjadi kecil seperti waktu kanak-kanak, meskipun mungkin kamu menginginkannya. Dikatakan
bahwa perubahan ukuran tubuh bersifat ireversibel (tidak dapat kembali seperti semula). Bertambahnya
ukuran tubuh inilah yang disebut dengan pertumbuhan. Ukuran tubuh meliputi tinggi, berat, dan
volume. Pertumbuhan pada makhluk bersel satu ditandai dengan bertambahnya ukuran sel. Sedangkan
pada makhluk bersel banyak, pertumbuhan ditandai dengan bertambahnya ukuran dan jumlah sel.
Pertumbuhan pada manusia dan hewan ada batasnya. Setelah mencapai usia tertentu, manusia dan
hewan tidak tumbuh lagi. Sedangkan tumbuhan hampir selalu tumbuh sepanjang hidupnya.
Pertumbuhan diikuti dengan proses perkembangan, yaitu proses biologis makhluk hidup menuju
tingkat kedewasaan atau kesempurnaan. Contoh perkembangan adalah perubahan susunan dan fungsi
organ-organ tubuh.
B. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Dan Perkembangan
Pertumbuhan dan perkembangan merupakan dua proses yang berjalan sejajar dan
berdampingan. Jadi proses pertumbuhan dan perkembangan tidak dapat dipisahkan satu dengan yang
lain. Setiap makhluk hidup mengalami proses pertumbuhan dan perkembangan. Misalnya yang terjadi
pada diri kita, kalau diamati keadaan ketika bayi sangat berbeda dengan keadaan saat ini. Pertumbuhan
adalah proses pertambahan ukuran yang tidak dapat kembali ke asal (irreversibel), yang meliputi
pertambahan volume dam pertambahan massa. Selain disebabkan pertambahan ukuran sel,
pertumbuhan juga terjadi karena pertambahan jumlah sel. Contohnya bayi yang baru lahir ukurannya +
45 cm dengan berat badan + 3 kg. Setelah mengalami pertumbuhan, tinggi badan dapat mencapai lebih
dari 150 cm dan berat badan lebih dari 30 kg. Perkembangan adalah proses menuju tercapainya
kedewasaan. Pada tingkat seluler, perkembangan dapat berupa diferensiasi sel-sel yang baru membelah
membentuk jaringan yang menyusun organ tertentu. Pada tumbuhan perkembangan ditandai dengan
munculnya bunga atau buah. Sedang pada hewan dan manusia ditandai dengan kematangan organ
reproduksi sehingga siap untuk menghasilkan keturunan. Perkembangan juga menyebabkan
perkembangan psikis dari usia bayi, anak-anak, dan menjadi dewasa. Kalau kamu perhatikan, tinggi
dan besar badanmu bisa jadi berbeda bila dibandingkan dengan teman-teman sekelasmu. Padahal usia
kalian hampir sama, dengan kata lain waktu tumbuh dan berkembangnya hampir sama. Mengapa bisa
demikian? Hal ini disebabkan karena pertumbuhan dan perkembangan dipengaruhi oleh berbagai
faktor. Karena ada perbedaan faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan, tinggi dan
besar badan teman-teman sekelasmu bisa berbeda-beda. Faktor-faktor yang mempengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan dapat dibedakan menjadi faktor dari dalam dan faktor dari luar tubuh.
Faktor-faktor apa saja yang dapat mempengaruhinya? Untuk mengetahuinya, pelajarilah uraian berikut
ini dengan baik.
a) Faktor Dalam (Internal)
Faktor dalam yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan berasal dari dalam tubuh
makhluk hidup sendiri. Yang termasuk kategori ini adalah faktor gen dan keadaan hormonal.
Ø Gen
Gen adalah substansi/materi pembawa sifat yang diturunkan dari induk.
Gen mempengaruhi ciri dan sifat makhluk hidup, misalnya bentuk tubuh, tinggi
tubuh, warna kulit, warna bunga, warna bulu, rasa buah, dan sebagainya. Gen
juga menentukan kemampuan metabolisme makhluk hidup, sehingga
mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangannya. Hewan, tumbuhan, dan
manusia yang memiliki gen tumbuh yang baik akan tumbuh dan berkembang
dengan cepat sesuai dengan periode pertumbuhan dan perkembangannya.
Meskipun peranan gen sangat penting, faktor genetis bukan satu-satunya faktor
yang menentukan pola pertumbuhan dan perkembangan, karena juga
dipengaruhi oleh faktor lainnya. Misalnya tanaman yang mempunyai sifat
unggul dalam pertumbuhan dan perkembangannya, hanya akan tumbuh dengan
cepat, lekas berbuah, dan berbuah lebat jika ditanam di lahan subur dan
kondisinya sesuai. Bila ditanam di lahan tandus dan kondisi lingkungannya tidak
sesuai, pertumbuhan dan perkembangannya menjadi kurang baik. Demikian juga
ternak unggul hanya akan berproduksi secara optimal bila diberi pakan yang baik
dan dipelihara di lingkungan yang sesuai.
Ø Hormon
Hormon merupakan zat yang berfungsi untuk mengendalikan berbagai
fungsi di dalam tubuh. Meskipun kadarnya sedikit, hormon memberikan
pengaruh yang nyata dalam pengaturan berbagai proses dalam tubuh. Hormon
yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan pada makhluk hidup
beragam jenisnya.
1) Hormon pada tumbuhan
Hormon pada tumbuhan sering disebut fitohormon atau zat
pengatur tubuh. Beberapa di antaranya adalah auksin, sitokinin, giberelin,
etilen, dan asam absisat. a) Auksin, berfungsi untuk memacu
perpanjangan sel, merangsang pembentukan bunga, buah, dan
mengaktifkan kambium untuk membentuk sel-sel baru. b) Sitokinin,
memacu pembelahan sel serta mempercepat pembentukan akar dan tunas.
c) Giberelin, merangsang pembelahan dan pembesaran sel serta
merangsang perkecambahan biji. Pada tumbuhan tertentu, giberelin dapat
menyebabkan munculnya bunga lebih cepat. d) Etilen, berperan untuk
menghambat pemanjangan batang, mempercepat penuaan buah, dan
menyebabkan penuaan daun. e) Asam absisat berperan dalam proses
perontokan daun.
2) Hormon pada hewan
Beberapa hormon pertumbuhan pada hewan adalah sebagai
berikut. a) Tiroksin, mengendalikan pertumbuhan hewan. Pada katak
hormon ini merangsang dimulainya proses metamorfosis. b)
Somatomedin, mempengaruhi pertumbuhan tulang. c) Ekdison dan
juvenil, mempengaruhi perkembangan fase larva dan fase dewasa,
khususnya pada hewan Invertebrata.
3) Hormon pada manusia
Hormon dihasilkan oleh kelenjar endokrin atau kelenjar buntu,
yaitu suatu kelenjar yang tidak mempunyai saluran. Di kelas IX kamu
akan mempelajari hormon sebagai bagian dari sistem koordinasi.
Beberapa hormon pertumbuhan pada manusia antara lain sebagai berikut.
Hormon tiroksin, dihasilkan oleh kelenjar gondok/ tiroid.
Hormon ini memengaruhi pertumbuhan, perkembangan, dan
metabolisme karbohidrat dalam tubuh. Kekurangan hormon ini dapat
mengakibatkan mixoedema yaitu kegemukan.
Hormon pertumbuhan (Growth hormon - GH) Hormon ini
dihasilkan oleh hipofisis bagian depan. Hormon ini disebut juga hormon
somatotropin (STH). Peranannya adalah memengaruhi kecepatan
pertumbuhan seseorang. Seorang anak tidak akan tumbuh dengan normal
jika kekurangan hormon pertumbuhan. Pada masa pertumbuhan,
kelebihan hormon ini akan mengakibatkan pertumbuhan raksasa
(gigantisme), sebaliknya jika kekurangan akan menyebabkan kerdil
(kretinisme). Jika kelebihan hormon terjadi setelah dewasa, akan
menyebabkan membesarnya bagian tubuh tertentu, seperti pada hidung
atau telinga. Kelainan ini disebut akromegali.
Hormon testosteron, mengatur perkembangan organ reproduksi
dan munculnya tanda-tanda kelamin sekunder pada pria.
Hormon estrogen/progresteron, mengatur perkembangan organ
reproduksi dan munculnya tandatanda kelamin sekunder pada wanita.
b) Faktor Luar (Eksternal)
Faktor luar yang mempengaruhi proses pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup berasal
dari faktor lingkungan. Beberapa faktor lingkungan yang memengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan makhluk hidup adalah sebagai berikut.
Ø Makanan atau Nutrisi Makanan
Makanan atau Nutrisi Makanan merupakan bahan baku dan sumber
energi dalam proses metabolisme tubuh. Kualitas dan kuantitas makanan akan
mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup. Karena sedang
dalam masa pertumbuhan, kamu harus cukup makan makanan yang bergizi
untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan tubuhmu. Zat gizi yang
diperlukan manusia dan hewan adalah karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan
mineral. Semua zat ini diperoleh dari makanan. Sedangkan bagi tumbuhan,
nutrisi yang diperlukan berupa air dan zat hara yang terlarut dalam air. Melalui
proses fotosintesis, air dan karbon dioksida (CO2) diubah menjadi zat makanan
dengan bantuan sinar matahari. Meskipun tidak berperan langsung dalam
fotosintesis, zat hara diperlukan agar tumbuhan dapat tumbuh dan berkembang
dengan baik. Coba kamu amati, tanaman padi yang terlambat dipupuk, daunnya
akan berwarna kekuningan. Setelah dipupuk, daun tanaman padi itu akan
kembali berwarna hijau dan tumbuh dengan baik. Mengapa demikian? Di dalam
pupuk terkandung zat hara yang penting sebagai nutrisi tanaman.
Ø Suhu
Semua makhluk hidup membutuhkan suhu yang sesuai untuk menunjang
pertumbuhan dan perkembangannya. Suhu ini disebut suhu optimum, misalnya
suhu tubuh manusia yang normal adalah sekitar 37°C. Pada suhu optimum,
semua makhluk hidup dapat tumbuh dan berkembang dengan baik. Hewan dan
manusia memiliki kemampuan untuk bertahan hidup dalam kisaran suhu
lingkungan tertentu. Tumbuhan menunjukkan pengaruh yang lebih nyata
terhadap suhu. Padi yang ditanam pada awal musim kemarau (suhu udara ratarata
tinggi) lebih cepat dipanen daripada padi yang ditanam pada musim
penghujan (suhu udara rata-rata rendah).
Jenis bunga mawar yang tumbuh dan berbunga dengan baik di
pegunungan yang sejuk, ketika ditanam di daerah pantai yang panas
pertumbuhannya menjadi lambat dan tidak menghasilkan bunga yang seindah
sebelumnya. Hal ini disebabkan karena semua proses dalam pertumbuhan dan
perkembangan seperti penyerapan air, fotosintesis, penguapan, dan pernapasan
pada tumbuhan dipengaruhi oleh suhu. c. Cahaya Cahaya berpengaruh terhadap
pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup. Tumbuhan sangat
membutuhkan cahaya matahari untuk fotosintesis. Namun keberadaan cahaya
ternyata dapat menghambat pertumbuhan tumbuhan karena cahaya dapat
merusak hormon auksin yang terdapat pada ujung batang. Bila kamu menyimpan
kecambah di tempat gelap selama beberapa hari, kecambah itu akan tumbuh
lebih cepat (lebih tinggi) dari seharusnya, namun tampak lemah dan
pucat/kekuning-kuningan karena kekurangan klorofil. Selain tumbuhan, manusia
juga membutuhkan cahaya matahari untuk membantu pembentukan vitamin D.
Ø Air dan Kelembapan
Air dan kelembapan merupakan faktor penting untuk pertumbuhan dan
perkembangan. Air sangat dibutuhkan oleh makhluk hidup. Tanpa air, makhluk
hidup tidak dapat bertahan hidup. Air merupakan tempat berlangsungnya reaksireaksi
kimia di dalam tubuh. Tanpa air, reaksi kimia di dalam sel tidak dapat
berlangsung, sehingga dapat mengakibatkan kematian.
Kelembapan adalah banyaknya kandungan uap air dalam udara atau
tanah. Tanah yang lembab berpengarauh baik terhadap pertumbuhan tumbuhan.
Kondisi yang lembab banyak air yang dapat diserap oleh tumbuhan dan lebih
sedikit penguapan. Kondisi ini sangat mempengaruhi sekali terhadap
pemanjangan sel. Kelembapan juga penting untuk mempertahankan stabilitas
bentuk sel.
Ø Tanah Bagi tumbuhan
tanah berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangannya.
Tumbuhan akan tumbuh dan berkembang dengan optimal bila kondisi tanah
tempat hidupnya sesuai dengan kebutuhan nutrisi dan unsur hara. Kondisi tanah
ditentukan oleh faktor lingkungan lain, misalnya suhu, kandungan mineral, dan
air.
C. Pertumbuhan Dan Perkembangan Pada Tumbuhan
Pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan dimulai sejak perkecambahan biji. Kecambah
kemudian berkembang menjadi tumbuhan kecil yang sempurna. Setelah tumbuh hingga mencapai
ukuran dan usia tertentu, tumbuhan akan berkembang membentuk bunga dan buah atau biji sebagai alat
perkembangbiakannya. Pertumbuhan pada tumbuhan terjadi di daerah meristematis (titik tumbuh),
yaitu bagian yang mengandung jaringan meristem. Jaringan ini terletak di ujung batang, ujung akar,
dan kambium. Aktivitas jaringan meristem yang terletak di ujung batang/akar menghasilkan pola
pertumbuhan yang berbeda bila dibandingkan dengan jaringan meristem di kambium. Oleh karena itu
pertumbuhan pada tumbuhan dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu pertumbuhan primer dan
pertumbuhan sekunder.
a) Pertumbuhan Primer
Pertumbuhan primer adalah pertumbuhan yang terjadi akibat aktivitas jaringan meristem primer
atau disebut juga meristem apikal. Titik tumbuh primer terbentuk sejak tumbuhan masih berupa
embrio. Jaringan meristem ini terdapat di ujung batang dan ujung akar. Akibat pertumbuhan ini, akar
dan batang tumbuhan bertambah panjang. Pada titik tumbuh, pertumbuhan terjadi secara bertahap.
Oleh karena itu daerah pertumbuhan dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu daerah pembelahan, daerah
perpanjangan, dan daerah diferensiasi.
Ø Daerah pembelahan
Daerah pembelahan terletak di bagian paling ujung. Di daerah ini sel-sel
baru terus-menerus dihasilkan melalui proses pembelahan sel. Daerah inilah
yang disebut daerah meristematis.
Ø Daerah pemanjangan
Daerah pemanjangan terletak di belakang daerah pembelahan. Di daerah
ini sel-sel hasil pembelahan akan tumbuh sehingga ukuran sel bertambah besar.
Akibatnya di daerah inilah yang mengalami pemanjangan.
Ø Daerah diferensiasi
Daerah diferensiasi terletak di belakang daerah pemanjangan. Sel-sel
yang telah tumbuh mengalami perubahan bentuk dan fungsi. Sebagian sel
mengalami diferensiasi menjadi epidermis, korteks, xilem, dan floem. Sebagian
lagi membentuk parenkim, kolenkim, dan sklerenkim.
b) Pertumbuhan Sekunder
Pertumbuhan sekunder disebabkan oleh aktivitas jaringan meristem sekunder. Contoh jaringan
meristem sekunder adalah jaringan kambium pada batang tumbuhan dikotil dan Gymnospermae. Selsel
jaringan kambium senantiasa membelah. Pembelahan ke arah dalam membentuk xilem atau kayu
sedangkan pembelahan ke luar membentuk floem atau kulit kayu. Akibat aktivitas jaringan meristem
pada kambium, diameter batang dan akar bertambah besar. Tumbuhan monokotil tidak mempunyai
kambium sehingga tidak mengalami pertumbuhan sekunder. Bila kamu perhatikan, diameter batang
palem, bambu, tebu, dan kelapa hampir selalu sama dari kecil hingga dewasa. Berbeda dengan
tumbuhan dikotil seperti mangga, jati, jambu, asam, cemara, dan pinus. Bila kamu menjumpainya, coba
perhatikan dengan seksama!
Aktivitas pertumbuhan kambium tidak selalu sama antara musim penghujan dengan musim
kemarau. Di musim penghujan, air dan zat hara terlarut tersedia dengan melimpah sehingga
pembelahan sel lebih giat. Sebaliknya di musim kemarau, ketersediaan air berkurang sehingga aktivitas
pembelahan sel berkurang. Aktivitas pembelahan yang berbeda ini tampak sebagai cincin-cincin
konsentris pada batang yang disebut lingkaran tahun. Perkembangan pada tumbuhan merupakan
diferensiasi atau spesialisasi sel atau bagian-bagian tumbuhan untuk melakukan fungsi khusus (menjadi
dewasa). Perkembangan pada tingkat sel misalnya sel-sel hasil pembelahan jaringan meristem
mengalami diferensiasi membentuk jaringan pengangkut. Contoh perkembangan pada tingkat organ
misalnya terbentuknya organ generatif yaitu munculnya bunga. Beberapa jenis tumbuhan memiliki
umur yang berbedabeda untuk berkembang menjadi dewasa. Masa dewasa ditandai dengan
kemampuan berkembang biak secara generatif. Jadi ketika suatu tumbuhan telah membentuk bunga
berarti tumbuhan itu telah dewasa dan dapat bereproduksi secara generatif (menghasilkan biji). Biji
merupakan calon individu yang dapat tumbuh dan berkembang jika menemukan kondisi lingkungan
yang sesuai.
D . Pertumbuhan Dan Perkembangan Pada Hewan
Pertumbuhan dan perkembangan pada hewan terjadi di seluruh bagian tubuh, berbeda dengan
tumbuhan yang terjadi hanya pada bagian tertentu saja, yaitu di daerah meristem. Pertumbuhan dan
perkembangan pada hewan diawali sejak terbentuknya zigot dari proses pembuahan dan terus terjadi
hingga hewan mencapai usia dewasa. Dengan demikian pertumbuhan dan perkembangan pada hewan
dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu fase embrionik dan fase pascaembrionik. Fase embrionik adalah
pertumbuhan dan perkembangan yang dimulai dari zigot sampai terbentuknya embrio sebelum lahir
atau menetas. Sedangkan fase pascaembrionik merupakan pertumbuhan dan perkembangan yang
dimulai sejak lahir atau menetas hingga hewan itu dewasa.
1) Fase Embrionik
Zigot terbentuk dari hasil pertemuan ovum dengan sperma (terjadi pembuahan/fertilisasi).
Kemudian zigot mengalami pertumbuhan dan perkembangan dalam beberapa tahap, yaitu pembelahan
zigot, tahap morula, blastula, gastrula, dan organogenesis.
Ø Pembelahan zigot terjadi secara mitosis, yaitu dari satu sel menjadi dua sel,
dua sel menjadi empat sel, empat sel menjadi delapan sel, delapan sel menjadi
enam belas sel, dan seterusnya hingga tiga puluh dua sel. Sekumpulan sel yang
terbentuk tersusun seperti buah anggur dan disebut sebagai morula. Pembelahan
terus berlanjut sehingga terbentuk rongga di bagian dalam yang disebut
blastosol. Fase ini disebut fase blastula.
Ø Gastrula, merupakan hasil pertumbuhan dan perkembangan blastula yang
ditandai dengan terbentuknya 3 lapisan embrionik, yaitu lapisan bagian luar
(ektoderm), lapisan bagian tengah (mesoderm), dan lapisan bagian dalam
(endoderm). Ketiga lapisan ini nantinya akan berkembang menjadi berbagai
organ. Proses pembentukan gastrula ini disebut gastrulasi.
Ø Organogenesis, merupakan proses pembentukan berbagai organ tubuh yang
berkembang dari tiga lapisan saat proses gastrulasi.
Organ yang terbentuk dari ketiga lapisan ini adalah sebagai berikut.
1) Lapisan ektoderm, berkembang menjadi rambut, kulit, sistem saraf,
dan indra.
2) Lapisan mesoderm, berkembang menjadi otot, rangka, alat
reproduksi, alat peredaran darah, dan alat ekskresi.
3) Lapisan endoderm, berkembang menjadi alat pencernaan dan alat
pernapasan.
2) Fase Pascaembrionik
Pertumbuhan pascaembrionik dimulai ketika hewan lahir atau menetas. Semua anggota tubuh
mengalami pertumbuhan dan perkembangan. Namun demikian kecepatan pertumbuhan dan
perkembangan antara bagian tubuh yang satu dengan bagian tubuh yang lain tidak sama. Pertumbuhan
ini tidak berlangsung terus-menerus, melainkan berhenti setelah mencapai usia tertentu. Perkembangan
dimulai ketika alat kelamin telah mampu memproduksi sel-sel gamet.
Pada manusia perkembangan ini ditandai dengan munculnya sifat-sifat kelamin sekunder. Tanda
kelamin sekunder pada pria berupa tumbuhnya rambut pada bagian tubuh tertentu, suara besar,
tumbuhnya jakun, dan otot-otot tubuh lebih kekar. Tanda kelamin sekunder pada wanita ditandai
dengan membesarnya payudara, tumbuhnya rambut pada bagian tubuh tertentu, dan membesarnya
pinggul.
E . Metamorfosis dan Metagenesis
Beberapa jenis hewan mengalami metamorfosis dalam pertumbuhan dan perkembangannya.
Beberapa jenis hewan yang lain mengalami metagenesis. Selain pada hewan, metagenesis juga terjadi
pada tumbuhan.
a) Metamorfosis
Pada beberapa jenis hewan, dalam pertumbuhan dan perkembanganya mengalami proses
metamorfosis. Metamorfosis adalah peristiwa perubahan bentuk tubuh secara bertahap yang dimulai
dari larva sampai dewasa. Metamorfosis terjadi pada serangga dan amfibi. Contoh hewan amfibi yang
mengalami metamorfosis adalah katak. Pertumbuhan dan perkembangan katak diawali sejak terbentuk
zigot. Zigot kemudian berkembang menjadi embrio. Satu minggu kemudian, terbentuklah larva yang
sering kamu sebut kecebong/berudu. Awalnya kecebong bernapas dengan tiga insang luar, tetapi
kemudian berganti menjadi insang dalam. Beberapa waktu kemudian terbentuk tutup insang dan kaki
belakang. Setelah berumur tiga bulan, berudu mengalami metamorfosis yang ditandai terbentuknya
paru-paru dan empat kaki, hilangnya insang dan ekor, lalu menjadi bentuk katak. Sifat berudu berbeda
dengan sifat katak. Berudu hidup di air sebagai herbivora, sedangkan katak hidup di darat bersifat
karnivora.
Serangga yang baru menetas berwujud larva. Beberapa jenis serangga seperti kupu-kupu dan
capung, bentuk larva jauh berbeda dengan bentuk dewasa. Larva kupu-kupu yang disebut ulat memiliki
mulut tipe pengunyah, sedangkan kupu-kupu memiliki mulut tipe penghisap. Larva capung hidup di
air, sedangkan capung dewasa hidup di darat dan dapat terbang. Namun demikian beberapa jenis
serangga memiliki bentuk yang hampir sama saat baru menetas dengan saat dewasa. Contohnya adalah
belalang, kecoa, dan jangkrik. Berdasarkan prosesnya, metamorfosis serangga dapat dibedakan menjadi
dua, yaitu metamorfosis sempurna dan metamorfosis tidak sempurna.
Ø Metamorfosis Sempurna
Metamorfosis sempurna ditandai dengan adanya fase yang disebut pupa atau
kepompong. Bentuk larva dengan serangga dewasa jauh berbeda. Tahapan dalam
metamorfosis sempurna adalah sebagai berikut. telur → larva pupa (kepompong)
dewasa (imago) Telur menetas menjadi larva. Larva tidak memiliki sayap dan tandatanda
sayap juga belum ada. Ketika berupa larva, serangga sangat aktif makan. Larva
kemudian mengalami perubahan bentuk menjadi kepompong. Larva ada yang langsung
membuat pupa, tetapi ada juga yang lebih dulu membuat pelindung dari daun yang
dilipat, tanah atau pasir yang halus, sayatan kayu yang halus, dan bahan lainnya. Tempat
perlindungan di sekeliling pupa disebut kepompong atau kokon. Pada tahap pupa,
serangga tidak aktif makan, walaupun proses metabolisme tetap berlangsung. Setelah
melewati tahap pupa, serangga akan menjadi dewasa (imago).
Ø Metamorfosis Tidak Sempurna (Hemimetabola)
Serangga yang mengalami metamorfosis tidak sempurna, bentuk serangga yang
baru menetas (nimfa) tidak jauh berbeda dengan bentuk serangga dewasa (imago).
Perbedaan yang mencolok adalah nimfa tidak memiliki sayap. Sayap akan tumbuh
secara bertahap sehingga menyerupai bentuk dewasa. Secara umum nimfa dan serangga
dewasa memiliki sifat yang sama. Contohnya pada jangkrik dan belalang. Urutan daur
hidup serangga yang mengalami metamorfosis tidak sempurna adalah sebagai berikut.
b) Metagenesis
Beberapa jenis hewan dan tumbuhan ada yang mengalami proses metagenesis. Metagenesis
adalah proses pergiliran hidup yaitu antara fase seksual dan aseksual. Hewan dan tumbuhan yang
mengalami metagenesis akan mengalami dua fase kehidupan, yaitu fase kehidupan yang bereproduksi
secara seksual dan fase kehidupan yang bereproduksi secara aseksual. Metagenesis pada tumbuhan
dapat diamati dengan jelas pada tumbuhan tak berbiji (paku dan lumut). Pada tumbuhan tersebut,
pembentukan gamet jantan berlangsung di dalam antheridium dan gamet betina di dalam arkegonium.
Jika gamet jantan membuahi gamet betina, maka akan terbentuk zigot. Zigot tumbuh menjadi individu
yang menghasilkan spora. Generasi ini disebut fase vegetatif (aseksual) atau sporofit. Spora yang jatuh
di tempat yang sesuai akan tumbuh menjadi individu baru yang menghasilkan gamet. Karena
menghasilkan gamet, maka generasi ini disebut fase generatif (seksual) atau gametofit. Demikian
seterusnya terjadi pergiliran keturunan antara fase gametofit dan sporofit.
Tumbuhan lumut yang sering kamu jumpai merupakan fase gametofit. Sedangkan tumbuhan
paku yang kamu lihat sehari-hari merupakan fase sporofit. Pergiliran keturunan antara fase sporofit dan
gametofit itulah yang disebut metagenesis. Beberapa hewan tingkat rendah juga mengalami
metagenesis, contohnya Obelia dan Aurelia. Perhatikan metagenesis uburubur (Aurelia). Dari gambar
itu tampak jelas bahwa ubur-ubur (Aurelia) memiliki dua jenis kehidupan yaitu kehidupan saat
menempel (polip) dan kehidupan bergerak bebas (medusa).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar